
Cakung, Antartika Media Indonesia – Rekrutmen Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di lingkungan Terminal Terpadu Pulogebang kini menuai sorotan tajam. Proses yang seharusnya terbuka dan berbasis meritokrasi itu diduga kuat sarat dengan praktik titipan, baik yang mengatasnamakan pejabat aktif, pegawai, maupun mantan pegawai terminal. Kondisi ini menimbulkan ketidakpercayaan publik dan mencederai prinsip transparansi yang seharusnya dijunjung tinggi oleh instansi pemerintah.
Sejumlah warga lokal masyarakat sekitar mengaku kecewa karena tidak mendapatkan kesempatan yang adil untuk bekerja di lingkungan Dishub Terminal Terpadu Pulogebang. Seharusnya Sebagai Putra Daerah untuk Manpower Pekerja nya 75 % adalah warga sekitar asli putra daerah, Mereka merasa terpinggirkan di tanah sendiri dikampung halaman nya sendiri, hanya karena kalah oleh “titipan” yang masuk tanpa proses seleksi terbuka dan jelas. Dugaan praktik ini tidak hanya mencoreng citra lembaga, tetapi juga melukai rasa keadilan masyarakat sekitar yang seharusnya menjadi prioritas dalam pemberdayaan tenaga kerja.
Jika tak segera ditindaklanjuti, praktik semacam ini berpotensi memperparah ketimpangan dan memperkuat kesan bahwa instansi negara masih jauh dari prinsip good governance. Publik mendesak agar rekrutmen PJLP diusut secara menyeluruh dan dibuka secara transparan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. (Red)