
Yogyakarta, mediaantartika.id – Menko Polhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) Mahfud MD memberikan kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Jumat, 6 Oktober. Dalam kuliah umumnya, Mahfud MD mengungkapkan pandangannya terhadap sistem demokrasi dengan menganggapnya kurang sempurna, meskipun masih lebih baik dari sistem pemerintahan lainnya.
Dalam paparannya, Menko Polhukam menyatakan bahwa sistem demokrasi memiliki beberapa kelemahan. Mahfud berpendapat bahwa banyak orang dapat “tertipu” saat memilih, terutama dalam pemilihan anggota legislatif atau DPR. Dia mencatat bahwa seringkali orang yang terpilih bukanlah mereka yang memiliki pendidikan tinggi atau kapasitas terbaik, melainkan mereka yang memiliki kemampuan berbicara yang baik atau mampu “mendongeng.”
Namun, Mahfud MD juga mengatakankan bahwa meskipun memiliki kekurangan, sistem demokrasi masih dianggap lebih baik daripada sistem pemerintahan lainnya. Pemerintahan demokratis memberikan ruang bagi partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan politik, dan memberikan kesempatan bagi perubahan yang damai dan transparan.
Pendapat Menko Polhukam ini mencerminkan pandangan kritis terhadap sistem demokrasi, tetapi juga mengakui nilai-nilai positifnya. Kuliah umum tersebut memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas sistem pemerintahan yang ada dan pentingnya terus memperbaikinya agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
(Jay/Red)