
Jakarta, Antartika Media Indonesia – Ketua Umum ANTARTIKA, Ramses Sitorus, menyampaikan kritik keras kepada tiga tokoh nasional—Rismon Hasiholan Sianipar, Roy Suryo, dan Tifauzia Tyassuma—yang terus melemparkan isu ijazah palsu Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo. Menurut Ramses, ocehan yang tidak berdasar itu telah menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat serta mengganggu stabilitas awal pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ramses menilai bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan sikap dewasa dan negarawan, justru memperlihatkan ketidakeleganan dalam menyampaikan kritik. “Sudahlah, bangsa ini butuh ketenangan untuk bekerja. Stop ocehan soal ijazah palsu Presiden Jokowi. UGM sudah menyatakan sah bahwa beliau adalah lulusan mereka. Hargai itu. Jangan kita jatuhkan martabat bangsa hanya karena hasrat politik dan popularitas,” tegas Ramses, Jumat (19/7).
Ramses juga menyayangkan bahwa polemik lama yang sudah berkali-kali dibantah kembali dimunculkan saat Indonesia sedang fokus membangun bersama pemerintahan baru. Menurutnya, tindakan semacam itu menciptakan preseden buruk di tengah masyarakat dan hanya mengundang kebingungan serta polarisasi yang tidak produktif. “Generasi muda sedang belajar untuk mencintai bangsa ini, tapi perilaku tokoh-tokoh seperti ini justru jadi tontonan memalukan,” katanya.
Sebagai sesama orang Batak, Ramses merasa prihatin dengan sikap Rismon Hasiholan Sianipar yang terus melanjutkan narasi negatif tersebut. Ia mengatakan bahwa orang Batak dikenal sebagai pribadi berintelektual, bermartabat, dan elegan dalam bertindak. “Saya malu melihat sesama orang Batak justru tidak menunjukkan sikap dewasa dan terhormat. Ini bukan budaya kita. Kita dibesarkan untuk berpikir jernih, bukan menyebar fitnah,” ujar Ramses.
Ramses juga menegaskan pentingnya menjunjung tinggi supremasi hukum. Menurutnya, jika ada tuduhan yang benar dan berdasar, sampaikan melalui jalur hukum yang sah, bukan melalui opini di media sosial atau ruang publik yang sarat provokasi. “Kita punya mekanisme hukum di negara ini. Hormati itu. Jangan permalukan bangsa dengan tindakan yang sembrono,” tambahnya.
Sebagai penutup, Ramses menyerukan kepada seluruh tokoh masyarakat dan publik figur agar memberi contoh yang baik dalam menjaga persatuan dan fokus membangun negeri. “Berhentilah membongkar-bongkar masa lalu untuk tujuan merusak. Mari kita bantu pemerintahan Prabowo-Gibran membangun Indonesia yang lebih maju. Biarkan sejarah mencatat jasa, bukan ocehan,” pungkas Ramses. (Red)