Jakarta, Antartika Media Indonesia – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan tekad kuatnya untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen pangan terbesar di dunia. Dalam pidatonya pertama di gedung MPR di Jakarta, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di sektor pertanian yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Ia mengungkapkan bahwa kunci utama untuk mencapai target 5 tahun adalah memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah serta mengoptimalkan teknologi pertanian modern.
Prabowo menyebutkan bahwa salah satu program utama adalah ketahanan pangan dan pemerintah akan memperluas lahan pertanian di wilayah-wilayah yang belum tergarap secara maksimal. Menurutnya, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua adalah daerah yang memiliki potensi besar untuk pengembangan pertanian skala besar. “Kami akan pastikan bahwa tanah-tanah subur di seluruh Indonesia digunakan untuk produksi pangan,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Selain itu, Prabowo menekankan pentingnya inovasi teknologi di sektor pertanian. Pemerintah akan menggandeng berbagai pihak, termasuk akademisi dan sektor swasta, untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi canggih yang dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Ia mencontohkan penggunaan drone untuk pemantauan lahan, serta teknik irigasi dan pemupukan yang lebih efisien sebagai langkah nyata untuk meningkatkan hasil panen.
Dalam rangka mencapai visi ini, Prabowo juga berjanji akan memperkuat dukungan bagi para petani melalui penyediaan akses yang lebih mudah terhadap pembiayaan, alat pertanian modern, dan pelatihan. Ia menyadari bahwa kesejahteraan petani adalah kunci keberhasilan program ini. Oleh karena itu, pemerintah akan memberikan insentif bagi petani yang mau berinovasi dan meningkatkan kualitas produksi.
Presiden menutup pidatonya dengan optimis menyatakan bahwa dalam beberapa dekade ke depan, Indonesia akan mampu menjadi salah satu produsen pangan terbesar di dunia. “Dengan sumber daya alam kita, teknologi, dan kerja sama dari semua elemen masyarakat, kita pasti bisa,” tegas Prabowo. (Red)