Pangdam Brawijaya Apresiasi Hasil Panen Demplot Lahan Tidur

Gresik, mediaantartika.id – Memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif, program sinergi TNI AD bersama Dinas Pertanian dan PT Petrokimia Gresik di Desa Wedoroanom Kecamatan Driyorejo berjalan sukses. Hal ini bisa diproyeksikan menjadi pilot project untuk ketahanan pangan di masa mendatang.

Tidak kurang 205 hektare lahan milik Yonif 516/Caraka Yudha di Gresik dan lahan tidur lainnya milik TNI AD, harus dapat dimanfaatkan untuk ketahanan pangan. Hal itu disampaikan, Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, MA usai panen raya padi dan jagung di Gresik, Selasa (21/3/2023).

“Kita punya lahan seluas tidak kurang 205 hektare ini kita bisa manfaatkan untuk budidaya tanaman untuk ketahanan pangan seperti padi varietas Ci Herang dan jagung varietas NK 212,” sebut Pangdam Brawijaya.

Ia berterima kasih pada jajaran Korem 084/Bhaladika Jaya, Kodim 0817/Gresik yang telah bersinergi dengan PT. Petrokimia Gresik dan Dinas Pertanian Gresik serta Gapoktan ang telah memanfaatkan lahan tidur itu untuk budidaya padi sawah dan jagung.

“Bangsa kita ini bertahan dari krisis ekonomi dan krisis pangan dunia karena akar budaya kita adalah agraris, bercocok tanam. Termasuk saat pandemi kita tidak kolaps, karena ketersediaan pangan kita memadai. kita bisa bercocok tanam kapan saja karena kita hanya punya dua musim. Bayangkan bila di negara dua musim, tiba saat winter, semua tanah dan tanaman tertutup salju,” ungkap Pangdam Brawijaya.

Di saat sama, Ia juga memuji peran Babinsa sebagai ujung tombak TNI di lapangan. Babinsa adalah garda terdepan dalam program semacam ini. Itulah mengapa, imbuhnya, Babinsa harus menguasai wilayahnya, menguasai potensi dan data kependudukannya.

Sementara itu, Kadis Pertanian Gresik, Ir. Eko Anindito Putra menjelaskan Pogram Idaman – indahnya kebersamaan – ini. Hasilnya sangat memuaskan, dari demplot (demonstration plot) yang diujicobakan, ia menaksir dengan umur bibit 14 – 21 hari pada saat tanam, waktu panennya berkisar 115 hari, dan hasil produksi gabah setiap hektarenya mencapai hingga 7,84 ton.

“Itu melebihi rata-rata produksi di Kabupaten Gresik. Nilainya berkisar 120 persen. Bila ini diterapkan maka kita tidak perlu kuatir pada ketahanan pangan kita,” terang Eko.

Adapun Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menyatakan rasa terima kepada Pangdam V/Brawijaya dan jajarannya yang perhatian pada program ketahanan pangan, yang juga merupakan intruksi langsung dari Presiden RI Joko Widodo.

“Kita akan terus bersinergi dengan TNI untuk memanfaatkan lahan tidur. Kita belajar dari pengalaman saat pandemi. Indonesia selamat melewati krisis karena pangan kita tersedia,” ungkap dia.

Menurut Dwi Satriyo, kedepan program idaman ini diharapkan bisa diimplementasikan di seluruh Jawa Timur dan menjadi harapan baru untuk ketahanan pangan secara Nasional.

“Dari sini ada harapan bahwa kita bisa mengantisipasi ketahanan pangan nasional. Bersinergi baik dengan pihak manapun, secara nasional harus terus digaungkan,” pungkasnya.(Fud/Red)

Visits: 91

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *