
Jakarta, mediaantartika.id – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Listyo Sigit Prabowo, memberikan tanggapan terkait isu yang melibatkan mafia bola di Indonesia. Kedua tokoh penting ini memberikan pernyataan mereka dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Jakarta.
Isu mafia bola telah menjadi perhatian serius dalam beberapa tahun terakhir, dengan tuduhan tentang pengaturan skor, dan penyuapan, di dalam persepak bolaan Indonesia. Beberapa kasus yang terungkap menunjukkan adanya jaringan mafia yang terlibat dalam manipulasi hasil pertandingan, mempengaruhi kinerja wasit, dan melakukan kegiatan ilegal lainnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Ketum PSSI Erick Thohir pertama kali memberikan pernyataannya. Ia menegaskan komitmen PSSI dalam memberantas mafia bola dan memastikan integritas sepak bola Indonesia. Erick Thohir mengatakan, “PSSI menganggap isu mafia bola sebagai ancaman serius bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Kami berkomitmen untuk membersihkan sepak bola dari praktik-praktik ilegal dan mengambil tindakan tegas terhadap individu atau kelompok yang terlibat dalam kegiatan tersebut.”
Sementara itu, Kapolri Listyo Sigit juga menanggapi isu ini dengan tegas. Ia menegaskan bahwa Kepolisian Republik Indonesia akan bekerja sama dengan PSSI dan pihak-pihak terkait lainnya untuk memberantas mafia bola. Listyo Sigit mengatakan, “Kepolisian Republik Indonesia akan memberikan prioritas tinggi dalam penanganan kasus-kasus mafia bola. Kami akan melibatkan tim ahli, melakukan penyelidikan yang menyeluruh, dan menindak tegas para pelaku kejahatan ini.”
Mereka menegaskan pentingnya kerjasama antara semua pihak terkait untuk mencapai tujuan bersama dalam membersihkan sepak bola Indonesia dari korupsi dan pengaturan skor.
Dengan pernyataan tegas dari Ketum PSSI Erick Thohir dan Kapolri Listyo Sigit, harapannya adalah bahwa langkah-langkah konkret akan segera diambil untuk memberantas mafia bola dan memulihkan integritas sepak bola Indonesia. Semua pihak yang terlibat diharapkan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan sepak bola yang bersih dan adil bagi pemain, pelatih, wasit, dan semua pecinta sepak bola di Indonesia.
(Jay/*Red)