Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana.
Jakarta, Antartika Media Indonesia — Ketua Umum Antartika, Ramses Sitorus mendukung penuh pernyataan Ketua Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengenai rencana pembangunan 8.200 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah-wilayah terpencil di seluruh Indonesia.
Ramses menjelaskan, menurut data yang didapat saat ini teridentifikasi ada 8.200 SPPG di daerah terpencil yang akan dibangun, dan yang sedang dalam proses itu 4.700 unit, sementara yang akan selesai di Bulan Desember 2025 kurang lebih 170 unit. Jumlah penerima manfaat MBG sendiri di daerah terpencil tidak lebih dari 3 juta orang di seluruh Indonesia.
“Saya sangat mendukung penuh langkah yang diambil oleh BGN, pembangunan 8.200 SPPG di wilayah terpencil bukan hanya soal akses pangan, disamping itu dapat memenuhi kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) agar distribusinya lebih merata. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif terhadap generasi mendatang,” kata Ramses Sitorus putra asli Sumatera ini dalam keterangannya kepada redaksi Media Antartika di Jakarta, Sabtu (5/12/2025).
Menurutnya, tantangan program MBG justru banyak dialami di daerah aglomerasi karena penduduk terpusat di wilayah-wilayah tersebut.
“Di daerah terpencil kan saya sudah sebutkan tadi, hanya tiga juta dari 82,9 juta orang. SPPG daerah terpencil itu ada di dekat penduduk atau sekolah, dan itu pelayanannya tidak lebih dari 30 menit,” tuturnya.Para ahli gizi dan pemerhati kesehatan masyarakat juga mengapresiasi langkah ini. Mereka menilai bahwa keberadaan SPPG dapat menjadi salah satu solusi efektif dalam memperbaiki pola makan masyarakat di wilayah terisolasi yang seringkali mengalami kekurangan akses terhadap bahan makanan bergizi. Ia berharap bahwa hadirnya 8.200 pusat layanan ini akan menjadi titik awal perubahan besar dalam meningkatkan kualitas hidup, memperluas akses pendidikan, serta memperkuat ketahanan gizi generasi muda Indonesia. Agus