Jakarta, Antartika Media Indonesia – Ketua Umum Aliansi Anti Narkoba dan Tindak Korupsi Anggaran (ANTARTIKA), Ramses Sitorus, menyatakan sikap tegas akan melaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) terkait munculnya tuduhan tidak berdasar yang disebarkan oleh pihak yang mengatasnamakan Aliansi Pemantau Makan Bergizi Nasional. Pihak tersebut menuduh Badan Gizi Nasional (BGN) telah melakukan praktik jual beli titik dan perdagangan alat (equipment) yang menyeret nama Kepala dan Wakil Kepala BGN. Ramses menilai tuduhan tersebut merupakan fitnah yang keji dan berpotensi menimbulkan kegaduhan nasional, sehingga tidak boleh dibiarkan.
Menurut Ramses, tuduhan tersebut tidak memiliki dasar hukum maupun bukti valid, dan justru bertujuan untuk menjatuhkan kredibilitas BGN yang selama ini bekerja dengan cepat, profesional, dan transparan. Ia menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Prof. Dadan Hindayana, BGN telah memperlihatkan komitmen kuat dalam menjalankan program bergizi nasional demi memperbaiki kualitas hidup masyarakat. “BGN sedang bekerja nyata untuk rakyat, bukan berdagang titik seperti yang difitnahkan,” ujar Ramses.
Lebih lanjut, Ramses menjelaskan bahwa Wakil Kepala BGN telah berjanji akan mengembalikan sistem ke titik awal persiapan bagi calon mitra yang sudah terverifikasi. Langkah tersebut dinilai sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen BGN dalam menata ulang pelaksanaan program agar tetap transparan dan adil bagi semua pihak yang memenuhi syarat. Ia menilai, keputusan tersebut sangat tepat untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan proses pendistribusian berjalan sesuai prosedur.
Ramses juga menegaskan bahwa titik dapur yang masih memiliki penerima manfaat aktif wajib tetap didukung oleh BGN, meskipun sistem menolak karena status wilayah dianggap sudah penuh. Ia menilai bahwa pendekatan berbasis sistem harus mempertimbangkan kondisi nyata di lapangan, karena masih ada masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan gizi. “Selama masih ada penerima manfaat yang belum tersentuh, BGN wajib hadir. Ini soal tanggung jawab sosial dan kemanusiaan,” tegasnya.
Lebih jauh, Ramses mengingatkan semua pihak untuk tidak memanfaatkan isu sensitif ini untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Ia menilai fitnah terhadap BGN bukan hanya menyerang lembaga negara, tetapi juga merugikan masyarakat penerima manfaat yang menjadi korban kebijakan yang tertunda akibat polemik yang tidak berdasar. “Fitnah ini bukan hanya menyerang pejabat, tapi juga menghancurkan semangat gotong royong nasional dalam memperbaiki gizi masyarakat,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Ramses menyampaikan bahwa ANTARTIKA akan terus mengawal dan mendukung kinerja BGN secara objektif dan konstruktif. Ia berharap seluruh pihak, terutama organisasi masyarakat sipil, media, dan mitra lapangan, dapat ikut menjaga kondusifitas serta mendukung langkah cepat BGN dalam memperluas titik dapur dan menyalurkan bantuan gizi secara merata. “Mari kita bantu pemerintah bekerja, bukan menambah kegaduhan. Fakta di lapangan harus jadi dasar, bukan asumsi atau fitnah,” Ujar Ramses Sitorus. (Red)