Jakarta, Antatika Media Indonesia – Ketua Umum LSM Antartika, Ramses Sitorus mengapresiasi kebijakan dan komitmen Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani dalam membuka ruang dan peluang usaha bagi penyandang disabilitas (difabel) di Indonesia. Hal ini disampaikan Ramses lewat pernyataan resmi yang diterima redaksi pada Kamis (11/12/2025), Ia menyebut langkah-langkah ini sebagai terobosan penting menuju inklusi sosial dan ekonomi yang nyata.
Menurut Ramses, perhatian Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM terhadap disabilitas, bisa membuka jalan bagi perubahan paradigma: difabel tidak lagi dipandang sebagai penerima belas kasih, tetapi sebagai pelaku ekonomi produktif yang berpotensi memberi kontribusi signifikan. Ia mengatakan bahwa dengan dukungan regulasi yang tepat, banyak difabel yang memiliki keterampilan — baik di sektor UMKM, kerajinan tangan, maupun usaha kreatif — dapat bersaing di pasar.
Ramses menekankan bahwa prioritas tersebut sejalan dengan semangat inklusivitas yang seharusnya menjadi pondasi pembangunan nasional. Ia menyatakan bahwa negara — dalam hal ini lewat BKPM — memiliki tanggung jawab moral dan strategis untuk memastikan bahwa seluruh warga, termasuk penyandang disabilitas, mendapat akses yang adil terhadap peluang usaha.
“Inklusi bukan sekadar kata, tapi harus diwujudkan dalam kebijakan dan implementasi nyata,” tukasnya.
Lebih jauh, Ramses berharap bahwa langkah awal ini bukan berhenti pada wacana, tetapi diikuti dengan dukungan jangka panjang: pelatihan, akses modal, pendampingan usaha, serta akses pasar yang adil.
“LSM Antartika siap mendukung sosialisasi dan pendampingan untuk memastikan bahwa kebijakan inklusif tersebut benar-benar menjangkau difabel di seluruh pelosok Indonesia,” tambahnya.
Ramses juga mendorong agar program kemitraan dan inklusi difabel diperluas tidak hanya di kota besar, tetapi juga di daerah — termasuk wilayah pedesaan — agar difabel dari berbagai latar belakang memiliki kesempatan yang sama. Dengan demikian, kebijakan inklusif tidak hanya membantu individu, tetapi juga bisa memperkuat perekonomian daerah dan mengurangi kesenjangan sosial.
Ramses menyatakan bahwa apresiasi ini sekaligus merupakan ajakan bagi seluruh pemangku kepentingan — pemerintah, swasta, masyarakat sipil — untuk turut ambil bagian dalam menjadikan inklusi dan pemberdayaan difabel sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Ia berharap bahwa di masa depan akan semakin banyak difabel yang berhasil berwirausaha dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa. Agus