
Bukit Cermin Hilir, mediaantartika.id – Kepala Desa Sumarji dari Desa Bukit Cermin Hilir, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, meminta dengan tegas kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Sumatera Utara II untuk segera melakukan normalisasi dan pembronjongan Sungai Sibarau sebelum terjadi korban jiwa akibat banjir.
Warga yang tinggal di sekitar Sungai Sibarau, terutama di Desa Bukit Cermin Hilir, tengah menghadapi ancaman serius dari erosi akibat jebolnya tanggul sungai. Dalam situasi yang semakin genting ini, masyarakat mengharapkan BWS – SU untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol dan melakukan pembronjongan di sepanjang bantaran sungai, agar tingkat erosi tidak semakin meningkat dan mengancam permukiman warga saat terjadi banjir bandang.
Menanggapi permintaan tersebut, Kepala Desa Sumarji mengungkapkan kekhawatirannya atas keselamatan warga. Ia menjelaskan bahwa kondisi tanggul yang rusak dan kekuatan arus sungai yang semakin kuat telah menciptakan risiko tinggi bagi keselamatan masyarakat setempat. Oleh karena itu, tindakan segera dari pihak BWS Provinsi Sumut II sangatlah penting untuk mencegah terjadinya korban jiwa dalam situasi darurat.

Belum lama ini, Desa Bukit Cermin Hilir telah mengalami banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di sekitar Sungai Sibarau. Banjir tersebut menyebabkan kerugian material yang signifikan dan menimbulkan kepanikan di antara penduduk. Oleh sebab itu, permintaan perbaikan sungai dan pembronjongan dari masyarakat setempat bukanlah hal yang dapat diabaikan.
Saat ini, masyarakat Desa Bukit Cermin Hilir berharap agar pemerintah dan BWS Provinsi Sumut II dapat segera merespons permintaan mereka. Tindakan yang cepat dan tanggap dalam memperbaiki tanggul sungai serta melaksanakan pembronjongan di sepanjang bantaran sungai akan menjadi langkah penting untuk melindungi nyawa dan harta benda masyarakat setempat dari ancaman banjir dan erosi.
Warga Desa Bukit Cermin Hilir mengharapkan bahwa permintaan mereka ini akan segera diperhatikan dan ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam menghadapi ancaman banjir bandang dan erosi sungai.
( Rony/ Nanda S)