Jakarta, Antartika Media Indonesia – Ketua Umum Antartika Group, Ramses Sitorus menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) atas keberhasilannya menghadirkan layanan listrik desa yang menyala selama 24 jam nonstop di empat pulau terluar di Sulawesi Utara. Program ini dinilai sebagai langkah strategis dalam mendorong pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa di berbagai wilayah Indonesia.
Ia menegaskan, ketersediaan listrik sepanjang hari merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi masyarakat khusunya di pulau terluar. Dengan adanya listrik yang stabil, aktivitas ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan dapat berjalan lebih optimal.
“Kami melihat dampak nyata dari program ini, terutama bagi desa-desa yang sebelumnya mengalami keterbatasan akses energi,” ujar Ramses kepada Awak Media, Kamis (18/12/2025).
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria mengatakan penyalaan listrik desa selama 24 jam bagi empat pulau terluar dan terdepan di Sulawesi Utara bukti kehadiran negara bagi masyarakat setempat.
“Bagi kami di Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, ini bukan sekadar penyalaan listrik. Ini adalah penyalaan harapan, penyalaan masa depan, dan bukti nyata bahwa negara hadir hingga ke pulau-pulau terluar,” ujar pria yang akrab disapa Ariza itu dalam acara peluncuran penyalaan listrik desa selama 24 jam bagi empat pulau terluar dan terdepan di Sulawesi Utara, yakni Pulau Buhias, Kakorotan, Mantehage, dan Nain, seperti dikutip Antara, Kamis (18/12).
Keberhasilan Kemendes dalam menjalankan program listrik desa 24 jam ini juga dianggap sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi kesenjangan antara pulau terluar, desa dan kota. Listrik tidak hanya menjadi sumber penerangan, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) desa, termasuk pengolahan hasil pertanian dan perikanan.
Selain dampak ekonomi, keberadaan listrik 24 jam juga memberikan pengaruh positif terhadap sektor pendidikan. Anak-anak desa di pulau terluar kini dapat belajar pada malam hari dengan penerangan yang memadai, sementara akses terhadap teknologi informasi semakin terbuka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di pedesaan.
Di bidang kesehatan, listrik yang menyala nonstop mendukung operasional fasilitas kesehatan desa, seperti puskesmas pembantu dan posyandu. Peralatan medis dapat digunakan secara optimal, penyimpanan obat-obatan menjadi lebih aman, dan layanan kesehatan darurat dapat ditangani dengan lebih cepat.
Ramses berharap Kemendes PDTT dapat terus melanjutkan dan memperluas program listrik desa ini ke wilayah-wilayah terpencil lainnya. Dengan komitmen yang kuat dan dukungan berbagai pihak, program tersebut diyakini mampu menjadi fondasi penting bagi terwujudnya desa mandiri, maju, dan sejahtera di seluruh Indonesia. Agus